Jumat, 22 Juli 2011

NIDN AGUNG DEWANTARA

Perguruan Tinggi Universitas Udayana
Pengampu/Penanggungjawab pada Program Studi FarmasI
No. Dosen/NIDN 0023038205
Jenis Kelamin Laki-Laki
Jabatan Fungsional Akademik TENAGA PENGAJAR
Pendidikan Tertinggi S-2
Status Ikatan Kerja DOSEN TETAP
Status Aktivitas AKTIF MENGAJAR
NIP PNS 198203232009121002
Instansi Induk Universitas Udayana
No. Reg. Sertifikasi Dosen

Sabtu, 02 Juli 2011

PERILAKU KONSUMEN

Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
1. Faktor Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Pada dasarnya, semua masyarakat memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta di mana para anggota kasta yang berbeda diasuh dengan mendapatkan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang rlatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa. Satu gambaran tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan tujuh tingkatan yang menanjak, sebagai berikut:
a. Kelas- bawah bawah
b. Kelas – bawah atas
c. Kelas pekarja
d. Kelas menengah
e. Kelas menengah atas
f. Kelas – atas bawah
g. Kelas – atas atas
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti: kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.
Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa lelompok keanggotaan seperti:
a. Kelompok primer : keluarga, teman, tetangga, rekan kerja.
b. Kelompok sekunder : kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan
Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok diluar kelompok mereka. Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang. Kelompok dissosiasi adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang.
Keluarga merupakan konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli:
a. Keluarga orientasi, terdiri dari orang tua dan saudara kandung.
b. Keluarga prokreasi, terdiri dari pasangan dan anak seseorang.
Di Amerika Serikat keterlibatan suami istri menurut tradisi sangat bervariasi, tergantung pada kategori produknya. Dalam hal produk dan jasa yang mahal seperti mobil, liburan, atau perumahan, kebanyakkan istri atau suami terlibat dalam pengambilan keputusan bersama. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita menghargai hubungan dan relasi dengan keluarga dan teman, serta menempatkan prioritas tinggi pada pada orang. Di pihak lain, pria lebih berhubungan dengan persaingan dan menempatkan prioritas tinggi pasa aksi. Pemasar lebih mengarah tujuan mereka langsung pada wanita dengan produk – produk baru, seperti sereal Nutrisi bagi wanita produksi Queker. Gillette Co meriset isu – isu psikologis khusus untuk wanita dan muncul dengan alat cukur yang dirancang secara ergonomis, yang lebih cocok ditangan wanita.
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Oleh karena itu, orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status meraka di masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai gaya hidup pembeli.skarena banyak karakteristik, ini memiliki dampak sangat langsung pada perilaku konsumen. Hal ini penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara dekat.
Orang membeli barang dan jasa berbeda-beda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. Pemasar juga harus member perhatian yang besar pada peristiwa-peristiwa penting dalam hidup atau masa peralihan (menikah, kelahiran bayi, sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja) karena peristiwa-peristiwa tersebut memunculkan kebutuhan baru.
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsi. Pekerja kerah biru akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, dan kotak makan siang. Sedangkan direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat, dan perahu layar besar. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, seperti: penghasilan, tabungan dan aktiva, utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap kegiatan belanja atau menabung.
Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembelianya. Kepribadian adalah cirri bawaan psikologis manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
Orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya.
4. Faktor Psikologis
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik psikologis konsumen. Karakteristik tersebut meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Riset terhadap semua faktor itu dapat memberikan isyarat seperti bagaimana cara membuat orang menjadi konsumen dan melayani konsumen tersebut secara lebih efektif.

Menyibak Perilaku Konsumen Indonesia
Dalam sajian utama majalah SWA, perilaku belanja konsumen Indonesia ternyata identik dengan panggung sandiwara. Ada skenario narrative consumption yang dirancang untuk menyampaikan pesan buat dipersepsi khalayak. Ada 8 segmen psikografis konsumen yang bisa dibedakan satu dengan yang lainya, kedelapan segmen itu adalah established confident, the ostimistic family person, the change-expectant lad, the cheerful humanist, the introvert wallflower, the savvy conqueror, the networking pleasure seeker, the spontaneous fun-loving.
1. Established Confident (Orang Alim)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya laki-laki
~ Urban
~ Usia matang
~ SES rendah
~ Berpendidikan tinggi ~ Mereka ramah dan menyukai keharmonisan di lingkungan sekitarnya
~ Mereka merasa senang dapat menolong orang lain
~ Mereka konservatif dan normatif
~ Bagi mereka sangat penting untuk dihargai dan dianggap bertanggung jawab oleh lingkungannya
~ Umumnya sangat percaya diri dan merasa berada pada jalur yang benar sesuai dengan yang mereka inginkan
~ Kelompok ini tidak menyukai tv dan iklan

2. The Ostimistic Family Person (Ibu PKK)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya wanita
~ Rural
~ Usia matang
~ SES rendah ~ Menjalani hidup dengan bersahaja
~ Wanita seperti ini menyukai memasak sebagai hobi tidak hanya satu kewajiban
~ Hidupnya hanya untuk keluarga dan orang disekelilingnya
~ Di waktu senggang, kelompok ini melakukan tidur siang, mengunjungi keluarga, berekreasi bersama keluarga, window shopping dan menyukai iklan

3. The Change-Expectant Lad (Anak Nongkrong)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya laki-laki
~ Urban
~ Usia muda
~ SES rendah ~ Hidupnya berorientasi pada teman-temanya
~ Menurut mereka teman adalah segala-galanya
~ Segmen ini tidak terlalu optimis akan masa depan mereka namun mengharapkan perubahan
~ Mereka cukup toleran terhadap seks
~ Golongan ini suka menonton tv, mendengarkan musik dan mengamati iklan

4. The Cheerful Humanist (Lembut Hati)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya perempuan
~ Rural
~ Usia muda
~ SES rendah ~ Kelompok ini umumnya tidak suka menjadi pusat perhatian walaupun diterima di lingkunganya
~ Menyukai lingkungan yang damai dan penuh harmoni
~ Mereka sangat menaruh perhatian dan berempati pada lingkungan dan orang-orang disekitarnya
~ Mereka merasa dihargai jika lingkungannya menerima apa yang mereka lakukan
~ Kelompok ini tidak terlalu suka menonton tv dan memperhatikan iklan

5. The Introvert Wallflower (Pasrah)
Demografi Karakteristik
~ Perempuan
~ Rural
~ Usia matang
~ SES rendah
~ Berpendidikan rendah ~ Mereka adal tipe orang yang tidak menginginkan banyak hal dalam hidupnya atau bisa dibilang bukan tipe pemimpin
~ Mereka umumnya introvert, memiliki sedikit teman, tapi sangat loyal
~ Mereka tipe orang yang bijaksana, rendah hati dan pekerja keras
~ Golongan ini tidak terlalu optimis akan masa depan mereka
~ Memasak dan berkebun menjadi hobi meraka, selain menonton tv, mendengarkan musik dan religius

6. The Savvy Conqueror (Main Untuk Menang)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya laki-laki
~ Urban (Jakarta A+)
~ Usia matang
~ SES tinggi
~ Berpendidikan tinggi ~ Tujuan hidupnya adalah kejayaan dan kemakmuran
~ Mereka menyenangi kompetisi dan senang dikagumi orang lain
~ Mereka cenderung dominan dalam pergaulan
~ Mereka suka fashion, serta pandai berfilosofi
~ Mereka menyukai traveling, penikmat makanan di luar rumah, menyenangi iklan dan polotik

7. The Networking Pleasure Seeker (Gaul-Glam)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya perempuan
~ Urban (Jakarta A+)
~ SES tinggi
~ Berpendidikan rata-rata ~ Kelomok yang sangat memuja materi dan ingin bisa tampil dalam majalah tattler
~ Mereka kerap tampil di berbagai acara informal untuk menambah dan membina jaringan/networking
~ Bagi mereka, berteman adalah investasi
~ Kelompok ini menunggu terjadinya perubahan di Indonesia
~ Mereka mengikuti setiap perkembangan fashion, menyukai iklan dan mengamati bidang-bidang lain seperti lingkungan, sejarah dan ilmu-ilmu sosial

8. The Spontaneous Fun-Loving (Bintang Panggung)
Demografi Karakteristik
~ Umumnya laki-laki
~ Urban
~ Usia matang
~ SES tinggi ~ Golongan individu yang sika diperhatikan seperti halnya seorang bintang
~ Mereka suka bergaul, suka pamer dan menyenangi aktivitas di luar rumah seperti pesta dan kumpul-kumpul
~ Mereka menyukai hal-hal baru yang sedang menjadi trend seperti fashion, gadget dan hal-hal baru lain
~ Kelompok ini sangat menikmati hidup

Contoh :
Hemaviton adalah salah satu Produk multivitamin dengan formula lengkap mengandung 23 bahan terdiri dari multivitamin, mineral, antioksidan, dan royal jelly, serta ginseng yang berguna untuk menjaga stamina, di masa kehamilan, menyusui, lansia, dan masa penyembuhan. Hemaviton ini diproduksi oleh PT. Tempo Scan Pacific. Produk hemaviton memiliki berbagai variasi, diantaranya: Hemaviton Action dan Hemaviton Skin Nutrient.
Pada dasarnya Hemaviton Action dan Hemaviton Skin Nutrient, mengarah pada segmen para “pekerja keras” baik yang ada di kantor maupun lapangan. Produk Hemaviton Action berfokus pada pria dan wanita yang aktif untuk membantu kondisi tubuh agar tetap “prima”. Sedangkan Hemaviton Skin Nutrient berfokus pada pria dan wanita yang ingin, mencegah kerusakan sel dan jaringan kulit, serta meredam radikal bebas.
Dilihat dari analisa secara psikografis, produk Hemaviton Action dan Hemaviton Skin Nutrient membidik segmen “ Main untuk Menang” (The Savvy Conqueror/City Slickers) yang tujuan hidupnya untuk mencapai kejayaan serta suka berkompetisi. Serta segmen “Bintang Panggung” (The Spontaneous Fun Loving) golongan individu ini sangat suka menjadi pusat perhatian, dan mereka sangat peduli dengan penampilan. Promosi yang dilakukan oleh produk Hemaviton adalah dengan melibatkan emosi para konsumen. Promosi dapat lihat melalui iklan (TV, majalah, papan reklakame), dengan melibatkan artis-artis yang menjadi idola para komsumen. Dan ternyata produk hemaviton dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan hasil penjualannya juga cukup mengesankan. Dengan ini PT. Tempo Scan Pacific dapat dikatakan berhasil dalam membidik konsumen dan membaca perilaku konsumen Indonesia